Rezeki adalah anugerah yang Allah berikan kepada manusia selama masa hidupnya di dunia. Banyak sekali bentuk rezeki yang Allah berikan, yaitu kesehatan, makanan, harta benda dan lain sebagainya. Dan rezeki ini telah Allah atur dan berikan sesuai kehendakNya. Yang, artinya kehidupan manusia di dunia ini, sudah dengan rezekinya masing-masing.
Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya : “Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki lalu mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu dapat berbuat demikian? Maha Suci Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutuan.” (Q.S Ar-Rum: 40)
Tetapi mengapa rezeki setiap manusia berbeda-beda? Ada yang bekerja keras sepanjang hidupnya, namun kebutuhannya belum bisa tercukupi. Ada juga yang santai-santai saja, tetapi bergelimangan harta. Bahkan, ada yang baru lahir saja sudah kaya raya. Kenapa Allah tidak melapangkan semua manusia rezeki yang melimpah?
Allah adalah Dzat yang maha mengetahui, Ia menakdirkan sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. Allah mengetahui atas apa yang Ia berikan kepada hambanya. Seperti yang ditegaskan dalam Al-Qur’an :“Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” (Q.S Asy-Syuraa: 27)
Kadangkala, demi mengejar rezeki, banyak diantara manusia bekerja keras dari pagi hingga malam, sampai melalaikan urusan akhirat. Padahal Allah telah menjamin rezekinya.
Dalam Al-Qur’an disebutkan “Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-Ankabut 29)
Dalam ayat lain juga dijelaskan “Tidak ada satupun yang bergerak di muka bumi ini kecuali Allah yang menanggung rizkinya. (QS. Hud: 6).
Jadi semestinya, manusia tidak perlu cemas dan khawatir tentang rezekinya di dunia. Tugas kita sebagai manusia hanya berusaha dan berserah diri pada Allah. Wallahu a’lam.