Kadang kecapekan pulang kerja untuk menunaikan kewajiban memberi makan anak istri, kelelahan pergi berdakwah, terlalu capek belajar untuk menunaikan kewajiban amanah kuliah dari orang tua rasa lelah tersebut, jika kita ikhlas dan berihtisab, bisa menjadi penghapus dosa kita dan selalu Mengaharapkan Pahala Dari Setiap Musibah Yang Menimpa,
Apabila Dirimu Lelah Sepulang Bekerja Berbahagialah bila pekerjaanmu itu pekerjaan yang halal. Karena sesungguhnya Nabi pernah bersabda,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمْ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمْ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya”
(HR. Al-Bukhari no. 5642 dan Muslim no. 2573.
Balasan minimal bagi seorang Muslim yang tertimpa musibah, sekecil apapun musibah tersebut, maka Allah akan menghapuskan kesalahannya.
Namun, apabila ia mampu bersabar & mengharapkan pahala dari musibah tersebut, maka sesungguhnya ia akan mendapatkan tambahan kebaikan.
Kebanyakan manusia lalai mengharapkan pahala ketika mereka tertimpa musibah-musibah kecil seperti tertusuk duri, terkena sakit ringan (flu, batuk), atau ketika mereka lelah karena bekerja seharian misalnya, baik seorang Ayah yang bekerja di luar rumah atau pun Ibu yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga keseharian-nya dan juga hal-hal lainnya sebagaimana yang disebutkan pada hadits di atas.
Padahal dalam semua hal tersebut, mereka memiliki peluang untuk mendapatkan kebaikan selain kepastian dihapuskannya kesalahan-kesalahan mereka.
Sudah selayaknya bagi seorang Muslim agar selalu menghadirkan niat & mengharapkan pahala di Setiap musibah yang ia alami, baik kecil maupun besar
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang selalu mengharapkan balasan pahala hingga musibah terkecil yang kita terima.
(Syarah Riyadush Shalihin oleh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin dengan beberapa penambahan)