Pandai bersyukur
Menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur tentunya kita akan selalu merasa cukup dengan rizki yang diberikan oleh Allah, Manusia seringkali tidak pernah puas terhadap apa yang diberikan kepadanya. Padahal setiap saat kita mendapatkan nikmat yang sangat banyak dari Allah, namun seringkali diri ini terus merasa kurang, merasa Allah hanya memberi sedikit nikmat kepada kita.
Allah memberi kesehatan yang jika dibayar amatlah mahal. Allah memberi umur yang panjang, jika dibeli dengan seluruh harta kita pun tak akan sanggup membayarnya. Namun demikianlah diri ini hanya menganggap harta saja sebagai nikmat, harta saja yang dianggap sebagai rizki. Padahal kesehatan, umur panjang, lebih dari itu adalah keimanan, keislaman dan ketaatan adalah nikmat dari Allah yang luar biasa.Maka sebagai penerima sudah sepantasnya kita berterima kasih kepada sang Maha Pemberi, yakni dengan selalu bersyukur kepada-Nya.
3 Nikmat yang harus diingat
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan bahwa nikmat itu ada tiga macam,
- Nikmat yang nampak dimata
- Nikmat yang diharapkan kehadirannya
- Nikmat yang tidak dirasakan
Ibnul Qoyyim menceritakan bahwa ada seorang Arab menemui Amirul Mukminin Ar Rosyid. Orang itu berkata, “Wahai Amirul Mukminin. Semoga Allah senantiasa memberikanmu nikmat dan mengokohkanmu untuk mensyukurinya. Semoga Allah juga memberikan nikmat yang engkau harap-harap dengan engkau berprasangka baik pada-Nya dan kontinu dalam melakukan ketaatan pada-Nya. Semoga Allah juga menampakkan nikmat yang ada padamu namun tidak engkau rasakan, semoga juga engkau mensyukurinya.” Ar Rosyid terkagum-kagum dengan ucapan orang ini. Lantas beliau berkata, “Sungguh bagus pembagian nikmat menurutmu tadi.” (Al Fawa’id, Ibnul Qayyim, terbitan, Darul ‘Aqidah, hal. 165-166).
Itulah nikmat yang sering kita lupakan. Kita mungkin hanya tahu berbagai nikmat yang ada di hadapan kita, semisal rumah yang mewah, motor yang bagus, gaji yang wah, Begitu juga kita senantiasa mengharapkan nikmat lainnya semacam berharap agar tetap istiqomah dalam agama, bahagia di masa mendatang, hidup berkecukupan, Namun, ada pula nikmat yang mungkin tidak kita rasakan, padahal ternyata itu juga nikmat.
Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ
“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad, 4/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalamAs Silsilah Ash Shohihah no. 667).
Hadits ini benar sekali. Bagaimana mungkin seseorang dapat mensyukuri rizki yang banyak, rizki yang sedikit dan tetap terus Allah beri sulit untuk disyukuri? Bagaimana mau disyukuri? Sadar akan nikmat tersebut saja mungkin tidak terbetik dalam hati.
Banyak sekali nikmat yang sering kita lupakan, bahkan bisa jadi nikmat yang tidak kita sadari jauh lebih banyak dari nikmat yang kita sadari. Memang, rumah yang mewah, motor yang bagus, dan berbagai materi keduniaan lainnya yang terlihat merupakan nikmat Allah. Namun seringkali kita lupa bahwa kenikmatan bukan hanya sesuatu yang terlihat namun juga sesuatu yang kita rasakan.
Semoga kita semua selalu menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur akan nikmat pemberian-nya, Aamiin ya robbal alamin…