Jangan Pernah Benci Musibah

Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata: Janganlah membenci ujian atau musibah yang menimpamu, karena terkadang ada perkara yang tidak kamu senangi tetapi itu adalah karena keselamatanmu. Sebaliknya, ada hal yang kamu harapkan tapi menyebabkan kehancuran bagimu.

(Syifa’ul Alil, hal. 177)

Berikut ini 10 hal yang hendaknya direnungkan oleh kita semua jika ditimpa musibah atau ujian :

  • Yakinlah bahwa selain andapun juga telah diuji. Ada yang diuji dengan kemiskinan, ada yang diuji dengan harta, jabatan dan kekuasaan, ada yang diuji dengan istri yang berakhlak buruk, ada wanita yang diuji dengan suami bejat, ada wanita yang diuji dengan mertua yan jahat, ada yang diuji dengan ibnya dan terlalu banyak model ujian yang menimpa manusia. Maka anda sama dengan manusia-manusia yang lain yang juga ditimpa musik/ujian yang beraneka ragam.
  • Sabarlah dengan ujian yang sedang anda hadapi. Alhamdulillah anda masih bisa memikulnya. Bisa jadi jika anda diuji dengan ujian yang lain maka anda tidak akan mampu menghadapinya. Yakinlah bahwa tidaklah Allah menguji kecuali dengan ujian yang mampu dihadapi oleh seorang hamba.
  • Terkadang Syaithan membisikkan kepada Anda bahwa ujian yang Anda hadapi sangatlah berat dan tidak mungkin untuk Anda pikul, maka ingatlah bahwa saat ini masih terlalu banyak orang yang diuji dengan ujian yang jauh lebih berat dengan ujian yang sedang Anda hadapi.
  • Bukankah ujian jika berhadapan dengan kesabaran maka akan menghapus dosa-dosa dan meninggikan derajat?
  • Bahkan bisa jadi Allah menghendaki anda untuk meraih sebuah tempat yang tinggi di surga yang tidak mungkin anda peroleh hanya dengan sekedar amalan-amalan sholeh anda. Amalan sholeh anda tidak cukup untuk menaikkan anda ke tempat tinggi tersebut. Anda tidak akan mampu sampai ke tempat tinggi tersebut kecuali melalui ujian-ujian yang tidak henti-hentinya untuk mengangkat derajat Anda.
  • Ingat, dalam ujian terkadang kita baru sadar bahwasanya kita ini sangatlah lemah dan selalu membutuhkan kepada Allah Yang Maha Kuasa. Terkadang kita baru mengenal yang namanya kusyu’ dalam sholat. Kita baru bisa merasakan kerendahan yang disertai deraian air mata. Kita baru bisa merasakan nikmatnya ibadah tatkala ujian datang, tatkala musibah menerpa.
  • Ingat, dengan ujian atau musibah yang menimpa kita terkadang menghilangkan sifat ujub pada diri kita. Karena tatkala kita rajin beribadah dan selalu mendapatkan kenikmatan terkadang timbul ujub dalam diri kita dengan merasa bahwa diri kita hebat selalu beruntung. Jangan sampai kita salah persepsi dengan menganggap tanda kecintaan Allah kepada seorang hamba adalah tidak ditimpanya sang hamba dengan musibah. Bahkan yang terjadi justru sebaliknya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Jika Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menguji mereka” (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no. 146).
  • Berhuznudzonlah kepada Allah, yakinlah bahwa dibalik ujian dan musibah yang menimpamu ada kebaikan dan hikmah. Justru jika ujian tersebut tidak datang dan jika musikbah tersebut tidak menimpamu, maka kondisimu akan lebih buruk. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia amat baik bagi kalian” (QS. Al-Baqoroh : 216).
  • Bahkan bisa jadi musibah atau ujian yang kita benci tersebut bahkan mendatangkan banyak kebaikan. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Maka mungkin kalian membnci sesuatu padahal Allah menjadikan kasih sayang yang banyak” (QS. An-Nissa : 19).

Ingatlah bahwasanya tidak ada istirahat total, kegembiraan total, kecuali di akherat kelak. Selama Anda masih hidup di dunia maka bersiaplah dengan ujian yang menghadang. Bersabarlah, tegarlah demi meraih ketentraman dan kebahagiaan abadi kelak di surga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

thirteen + 14 =